Video Widget

Benarkah Bayi Tabung Memicu Risiko Autisme?

Benarkah Bayi Tabung Memicu Risiko Autisme?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat bayi tabung risiko autis
Photo credit: pexels.com

DokterSehat.Com– Metode bayi tabung merupakan salah satu cara untuk memiliki keturunan. Namun banyak pasangan yang ragu menjalani prosedur ini karena banyak anggapan bahwa anak yang dikandung dari bayi tabung memiliki risiko dua kali lebih besar mengalami autisme. Benarkah?

Hubungan antara bayi tabung dengan risiko autisme

Proses bayi tabung atau disebut juga in vitro fertilization adalah prosedur mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh wanita. Setelah terjadi pembuahan atau terbentuk zigot, kemudian dipindahkan ke dalam rahim wanita untuk menciptakan kehamilan.

Para peneliti sudah sejak lama meneliti mengenai tumbuh kembang anak yang merupakan hasil dari bayi tabung. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Peter Bearman, Profesor ilmu sosial asal Universitas Columbia di New York City, disebutkan bahwa risiko anak autis meningkat pada prosedur bayi tabung yang dilakukan oleh ibu yang hamil di bawah usia 35 tahun.

Untuk penelitian ini tim Bearman mengumpulkan data dari 5,9 juta kelahiran California, termasuk 48.865 bayi tabung dan 32.922 anak autis sepanjang tahun 1997-2007. Bearman dan tim kemudian membandingkan kejadian autisme pada kelahiran yang melibatkan pengobatan infertilitas dan mereka yang melakukan pembuahan secara alami.

Dalam studi tersebut ditemukan bahwa sebagian besar risiko autisme terjadi pada transfer embrio tunggal. Namun tidak ditemukan peningkatan risiko yang signifikan terhadap gangguan perkembanagn sarafa pada anak perempuan dari ibu yang baru memiliki satu orang anak.

Dengan mengetahui risiko autisme pada prosedur bayi tabung pada prosedur transfer embrio tunggal diharapkan dapat membantu pasien bayi tabung untuk mengambil keputusan saat menjalani proeses bayi tabung.

Hingga kini penyebab autisme masih belum dapat diketahui secara pasti. Namun pakar penelitian kesehatan masyarakat di Autism Speaks berpendapat bahwa faktor usia ibu saat hamil dan proses pembuahan dapat berpengaruh pada peningkatan risiko autisme. Selain itu, kondisi kesehatan selama kehamilan dan persalinan, juga kelahiran kembar.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Posting Komentar

Copyright © SARON | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes